Chocolate telah menjadi favorit manusia selama ribuan tahun. Orang jaman dahulu membuat biji dari pohon chocolate menjadi minuman lezat, ini adalah awal dari beragam makanan chocolate yang kita kenal sekarang.
Para ahli botani sepakat bahwa chocolate sudah tumbuh di daerah Amazon dan lembah Orinoko di Amerika Selatan 4 ribuan tahun yang lalu. Awalnya chocolate yang pahit dibuat sebagai minuman, biji chocolate dicampur dengan jagung atau anggur yang sudah difermentasi.
Setelah chocolate ditemukan oleh penjajahan Eropa, segera saja chocolate menjadi makanan bagi orang kaya Eropa. Selain pahit chocolate juga mahal. Gula dan rempah-rempah digunakan untuk mempermanis dan menambah rasa juga mahal harganya jauh dari jangkauan orang biasa. Pada tahun 1800-an industri dan produksi masal membuat permen chocolate terjangkau semua orang. Dalam perdagangan intenasional chocolate diperdagangkan dalam beberapa bentuk yaitu biji chocolate (Cocoa beans,whole/broken,row/roasted), buah chocolate (cocoa shells,husk,skin and other cocoa waste), pasta chocolate (cocoa paste), chocolate butter (cocoa butter), tepung chocolate (cocoa powder) , dan blok chocolate (cocoa block).
Permen chocolate menjadi hit besar di toko-toko dalam bentuk candy bar, bersanding dengan permen karet, permen tongkat dan permen bening hingga sekarang. Awalnya hanya sedikit jenis rasa permen chocolate, sampai akhirnya jenis permem chocolate ini semakin membingungkan. Permen chocolate tersedia dengan dengan berbagai macam rasa buah dan bentuk yang banyak : rasa mangga, kurma, jeruk,durian, dan lain-lain. Kacang-kacangann dan rempah juga ditambahkan untuk memperkaya rasa : almond, mede, kacang tanah, cabe, jahe , bahkan ada permen chocolate rasa rendang. Chocolate bisa juga dinikmati sebagai lapisan permen atau lapisan eskrim, belum lagi sebagai campuran roti, mungkin sudah ada ribuan resep roti yang menggunakan chocolate sebagai salah satu bahannya.
Sekarangpun anda bisa membeli chocolate secara online dan bisa memesan chocolate dengan rasa dan bentuk yang anda mau. Atau anda bisa melihat urutan produksi permen chocolate dalam tour di pabrik chocolate sebelum anda memilih di display toko mereka. Beberapa toko chocolate bahkan memberikan kesempatan konsumen untuk terlibat langsung meracik dan membentuk chocolate dengan tangan anda, ini sangat bagus untuk anak-anak juga.
Kalau anda kreatif dan berani mungkin chocolate bisa menjadi media experimen anda untuk menciptakan varian rasa unik permen chocolate dan bentuk-bentuk baru permen chocolate, atau mungkin anda bisa temukan cara baru menikmati chocolate selain dari cara-cara yang sudah kita kenal sekarang sebagai minuman,permen, roti, dan lain-lain.
Indonesia dikenal sebagai produsen terbesar ke 3 di dunia (setelah Pantai Gading dan Ghana) pada tahun 2014 diperkirakan menghasilkan 370 ribu Ton biji cocoa. Namun demikian nilai impor biji cocoa juga meningkat dari 30,7 ton di tahun 2013 meningkat tajam menjadi 109,4 ribu ton di tahun 2014.
Penghasil biji chocolate atau cocoa belum tentu konsumen chocolate terbesar juga, 10 negara konsumen chocolate terbesar sejagat adalah negara-negara maju Amerika dan Eropa. Pemakan chocolate terbesar yang pertama adalah Swiss dengan konsumsi perkapita 9 kg/tahun. Selanjutnya Jerman dan Irlandia dengan konsumsi perkapita 7,9 dan 7,4 kg/tahun. Menariknya tak satupun dari pemakan chocolate terbesar adalah penghasil biji cocoa. Bagaimana dengan konsumsi chocolate perkapita di Indonesia ? hanya 0,3 kg/tahun. Padahal 18% cacao dunia disuplay Indonesia.