Tag Archives: Keraton Yogyakarta

Potret Perempuan Perkasa, Penari di Keraton Yogyakarta (3)

Di Keraton Yogyakarta, kalau beruntung anda bisa menyaksikan latihan menari atau “gladi beksan” di Bangsal Kesatryan , letaknya di sisi timur dalam kompleks Keraton Yogyakarta. Di tempat tersebut berkumpul para penari laki2 dan perempuan baik tua maupun muda berlatih bersama. Anda akan temukan atmosfer yg berbeda dimana semua orang berpakain tradisional berada di sebuah bangunan bersejarah berusia ratusan tahun, seakan-akan anda dilempar ke tahun 1800-an oleh mesin waktu.

Kalau diperhatikan seksama, kita akan sadar bahwa latihan menari bukan hal mudah dan ringan. Penari laki2 bertelanjang dada tampak besimbah peluh, olah fisik dan pikiran tentunya. Penari perempuan berpakaikan tertutup lengkap tampak menyeka peluh selama latihan, walaupun diselingi sendau gurau dan diskusi ringan selama jeda latihan.

Di tengah gempuran budaya POP  yang masif, penari-penari ini menempatkan diri sebagai benteng pelestari budaya tradisional Nusantara, khususnya Jawa.

Screenshot_1

Screenshot_4

Screenshot_3

Screenshot_2

Foto-foto prosesi Grebeg Idul Adha 1436 H Keraton Yogyakarta 24 September 2015

1

Hari ini 24 September 2015 di Keraton Yogyakarta diadakan upacara Grebeg Idul Adha 1436 H. Prosesi ngarak Gunungan dimulai dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gedhe Kauman, Puro Pakualaman dan Kepatihan. Dikawal bergada pasukan Keraton  (Wirabraja,Patahpuluh,Dhaeng,Jagakarya,Prawiratama,Nyutra,Ketanggung,Mantrijero,Bugis dan Surakarsa) dengan atribut lengkap ke-Tujuh Gurnungan dibawa keluar dari Karaton menuju tempat-tempat tersebut untuk kemudian diperebutkan/dirayah oleh warga masyarakat yang seudah menunggu dari jam 9.00 kendati acara batu dimulai sekitar pukul 10.00. Keluar terlebih dahulu dari Karaton yaitu bregada pasukan Karaton dipimpin GBPH Yudhaningrat dan berjajar di kiri dan kanan pintu gerbang Sitihinggil, diikuti 7 gunungan dan abdi dalem Pamethakan (berseragam Putih) yang bertugas di bidang keagamaan. Selain bregada pasukan Keraton, ada 4 ekor gajah dari Kebun Binatang Gembira Loka ikut berparade. Ditengah parade setelah Gunungan melintas, GBPH Yudhaningrat memberi aba-aba “isi patrum….!!!!” dan kemudian tembakan salvo memekakkan telinga meletus dari senjata tua jenis  Lee Endfield buatan Inggris yang dipanggul bregada pasukan keraton. Selanjutnya 7 gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional diarak menuju Masjid Gedhe Kauman 4 gunungan, Puro Pakualaman 2 gunungan dan Kepatihan 1 gunungan. 7 Gunungan ini adalah lambang kemakmuran dan kekayaan hasil bumi Keraton Yogyakarta yang kemudian dibagikan kepada rakyat sebagai bentuk kemurahan hati Raja. Di halaman Masjid Besar Kauman sudah menunggu masyarakat yang ingin ngrayah gunungan, dalam hitungan menit 4 gunungan ludes diperebutkan masyarakat termasuk beberapa turis asing. Berikut foto-foto prosesi Grebeg Besar 1436 H, selamat menikmati :

gusti Yudha

GBPH Yudhaningrat

2

3

4

5

6

8

7

 

9

(admin)